Senin, 24 Mei 2010

suatu hari..pernah kurenungi…
adakah seorang insan yang mengerti..
apakah arti kehidupan ini…
pernah kucari arti cinta sejati
namun yang kutemui hanyalah mimpi..
suatu mimpi kosong yang tak bertepi
apakah salah hati ini
ingin memiliki sebuah cinta sejati..
apakah arti sebuah persahabatan sejati
apakah itu juga sebuah mimpi..?
jika benar, apalah arti semua ini..
sudah banyak hari kujalani
tanpa suatu tujuan yang pasti…
semua seakan hanyalah ilusi..
ilusi yang tiada memiliki arti
namun akhirnya satu hal kusadari
hanya Tuhan yang sungguh mengerti,
tentang semua arti kehidupan ini..
kekosongan hati ini
tidak lagi diisi dengan benci..
tak ada yang lebih murni
dari kesucian cinta Ilahi

Kamis, 20 Mei 2010

macam macam alat ukur

1. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan Untuk mengukur arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian, atau pda pengukuran arus kecil; kita menggunakan milli amperemeter. Dalam pertangkaian alat ukur amperemeter harus dihubung seri dengan beban yang terletak dimuka atau dibelakang alat pemakai (bebean). Karena emperemeter harus dihubung seri terhadap rangkaian maka harus mempunyai tahanan dalam yang sangat kecil, jika tidak maka akan menambah jumlah tahanan di dalam rangkaian.

2. Voltmeter.
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan pada suatu ranbgkain listrik. Misalnya untuk mengukur accumulator yang dianggap sebagai sumber tegangan maka volt meter tadi harus dipasang secara paralel terhadap sumber tegangan yang hendak diukur.

3. cosQ meter
cosQi meter adalah sebuah alat yang bekerja secaara elektro dinamis, skala pembacaanya ditulis langsung dengan harga cosQ nya, yaitu antara 0-1. Sudut pergeseran fasa antara tangan dengan arus dimisalkan 600 maka lat ini menunjukkan 0.5 atau jika 100 maka cosQ sama dengan 0,9848.

4. watt meter
watt meter adalah alat ukur listrik yang digunkan untuk mengukur secara langsung daya yangterpakai pada suatu rangkaian listrik. Watt meter pada umumnya berprinsif kerja elekrodinamis. Watt meter mempunyai dua buah kumparan medan magnet , satu medan magnet menguklur arus listrik dan yang lainnya mengukur tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian listrik

5. frekuensi meter
frekuensi meter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besarnya frekwensi jaringan arus bolak balik. Sistem dari alat ukur Frekuensi meter ada dua yaitu dengan prinsif lidah getar dan prinsif vibrasi.

6. Kwh meter
Kwh meter adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur daya listrik yang terpakai pada setiapo satuan waktu. Kwh meter berprinsif kerja kerja induksi, oleh sebab itu alat ini hanya dapat digunakan untuk mengukur arus bolak balik saja.

7. Megger
Megger adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol(tanah). Dalam hal lain alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik, alt rumah tangga dan sebagainya. Pengujian tersebut dimaksudkan unruk mengetahui apakah peralatan tersebut memenuhi persyataratan PUIL yang telah ditentukan.

8. Eart tester
Dalam ilmu instalasi listrik dikenal kata pentanahan. Pentanahan disini berfungsi untuk menyalurkan arus hubung singkat yuang terjadi pada suatu instalasi listrik. Pentanahan ini mempunyai nilai tahanan yang harus sesuai dengan PUIL yang berlaku yaitu sekitar 2-10 ohm. Unruk pengukuran tahan pentanahan maka digunakanlah alat yang dinamakan eart tester.

Jumat, 14 Mei 2010

sekilas band efk rumah kaca


Banyak yang mengatakan kalau musik Indonesia, khususnya pop sedang mengalami stagnansi, Banyak bermunculan grup yang membuat musik-musik “tidak bertanggung jawab”. Kenapa band-band itu-itu saja yang mampu merajai papan atas musik Indonesia? Apa memang selera music orang Indonesia yang sedang mengalami degradasi? Atau label mayor yang semakin tidak peduli dengan kualitas musik, selama itu pop, bertemakan cinta dan catchy maka pasti menjual? Entahlah, faktanya adalah label-label independen lebih mampu menelurkan band-band berkualitas dibanding label mayor.

Untungnya muncul band macam Efek Rumah Kaca, band pop asal Jakarta rilisan Pavilliun Record. Secara musik tidak ada yang baru dari debut album ini, namun lirik dan topik yang diangkat di daam lagu-lagunya sangat segar sehingga musiknya yang minimalis jadi terasa sangat berbobot. Jauh, saya garis bawahi lagi, JAUH, lebih berbobot ketimbang band-band yang saat ini sedang menjual ratusan ribuan kopi. Mendengar band ini membuat saya menghelakan nafas lega. Akhirnya. Kalau orang barat berkata, “there is a light at the end of the tunnel” (akan ada secercah cahaya di ujung lorong)


Band ini lebih mengingatkan saya pada band Indonesia beberapa tahun lalu bernama Kaimsasikun yang pernah muncul dengan lagu “Pria Dijajah Wanita”. Warna vokal Efek Rumah Kaca (ERK) cukup sedikit mengingatkan saya pada Kaimsasikun. Nomor-nomor yang patut disimak dengan seksama ada di “Jatuh Cinta itu Biasa Saja”, “Bukan Lawan Jenis”, “Debu-Debu Berterbangan”, “Melankolia”, “Desember”, dan dua lagu favorit saya secara personal: “Sebelah Mata”, dan “Di Udara”.


Di “Jatuh Cinta itu Biasa Saja” dan “Cinta Melulu”, band ini mengkritik tema lagu Indonesia yang berputar disitu-situ saja. Kritis pedas yang disampaikan dengan lembut. Memang dua lagu ini juga lagu cinta, tapi dibalut dalam kemasan yang berbeda, dan sebenarnya itulah yang kita butuhkan. Kalau tidak bisa mengangkat topic selain cinta, paling tidak coba lihat dari sisi lain. Cinta kan tidak hanya selalu soal pacaran dan selingkuh? Bukan begitu?


Lagu favorit saya di album ini tentu saja “Di Udara”. Walaupun tidak secara eksplisit, lagu ini bercerita tentang kasus (alm.) Munir. Walaupun beliau sudah tiada, tetapi perjuangannya masih hidup dan terus berjalan. Keunikan mereka belum berhenti sampai di situ. Ada lagu seperti “Bukan Lawan Jenis” yang dari judulnya saja sudah kelihatan kalau lagu ini bercerita tentang hubungan sesama jenis. Sedangkan di “Belanja Sampai Mati”, ERK bercerita soal konsumerisme. Lagi-lagi isu sosial yang masih jarang diulas oleh insan musik Indonesia. Salut buat mereka.


Tapi tentunya tidak semua lagu di album self-titled ini bercerita soal isu sosial (atau politik?). Ada lagu macam “Desember” dan “Insomnia”. Jadi jangan takut kalau anda mengira band ini terlalu ekstrim.


Dari lirik-lirik yang ditulis kelihatan kalau band ini kritis and tentunya cerdas dalam pemilihan tema lagu. Menurut saya band seperti inilah yang layak kita resonansikan ke publik luas dan seharusnya banyak diekspos oleh media-media musik Indonesia supaya bisa dijadikan acuan. Efek Rumah Kaca juga seharusnya tidak dianggap sebagai tamparan di muka, tapi lebih kepada tepakan di pundak band-band pop masa kini untuk mencoba lebih keras (dan cerdas). Beberapa waktu lalu saya mewawancarai salah satu pemusik indie dalam kota, dan dia mengatakan bahwa “Lagu bagus atau album bagus itu ibarat kabar baik, dan harus disampaikan pada semua orang.”Maka saya sampaikan kabar ini untuk anda semua yang rindu dengan lagu bagus.
BAGHDAD - Jaringan terorisme Al Qaeda di Irak kini mempunyai pemimpin baru. Ia pun menjanjikan akan memberikan pertumpahan darah yang lebih banyak di Irak.

Seperti dilansir Associated Press, Jumat (14/5/2010), sayap Al Qaeda di Irak yang lebih dikenal dengan sebutan Negara Islam Irak, telah menunjuk Al Nasser Lideen Allah Abu Suleiman sebagai Menteri Perang mereka.

Dalam pernyataan yang diposting melalui sebuah website hari ini, Abu Suleiman menyatakan plot baru penyerangan di Irak akan dimulai. Serangan-serangan ini menurutnya akan difokuskan kepada pos keamanan dan militer di negeri Saddam Hussein tersebut.

Ia memperingatkan para pemimpin Irak jika negaranya akan diwarnai kegelapan dan dibanjiri oleh pertumpahan darah.

Abu Suleiman menggantikan Abu Ayyub Al Masri, yang tewas terbunuh bersama pemimpin Al Qaeda lainnya Abu Omar Al Baghdadi bulan lalu. Keduanya tewas dalam sebuah operasi militer yang dilancarkan oleh pasukan gabungan Irak dan Amerika Serikat (AS), pada sebuah rumah yang menjadi tempat persembunyian mereka
BANDUNG - Sekira 2.500 warga Jawa Barat terserang wabah Chikungunya. Jumlah tersebut berdasarkan akumulasi wabah Chikungunya di Jawa Barat sepanjang tahun 2009-2010.

"Sepanjang tahun 2009-2010, ada sekitar 2.500 warga Jabar yang terserang wabah Chikungunya. Mereka tersebar di delapan kabupaten/kota. Kalau data pastinya, saya tidak pegang," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Alma Lucyati, saat dihubungi wartawan, Jumat (14/5/2010).

Alma mengatakan, untuk tahun ini, baru Kabupaten Sukabumi yang sudah melaporkan adanya wabah chikungunya. Disinggung daerah lain, Alma mengaku belum menerima laporan.

"Yang sudah masuk laporan dari Kabupaten Sukabumi. Yang lainnya masih belum melapor," kata Alma.

Lebih jauh Alma mengatakan, wabah chikungunya muncul akibat pola hidup masyarakat. Lingkungan yang kotor, lanjutnya, bisa menjadi pemicu munculnya penyakit tersebut.

"Jadi sebaiknya masyarakat juga menjaga lingkungan agar wabah chikungunya yang disebabkan oleh nyamuk tidak berkembang," imbau Alma.

Musim pancaroba, lanjut dia, biasanya memicu berkembangnya wabah chikungunya yang disebabkan nyamuk. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar meminta masyarakat mewaspadai wabah chikungunya pada saat musim pancaroba.

"Penyakit ini muncul karena virus. Makanya kalau daya tahan tubuh tidak bagus, virus itu gampang masuk," kata Alma.

Menurutnya, wabah chikungunya harus diberantas bersama-sama, tidak hanya mengandalkan dinas kesehatan. Caranya, kata dia, dengan menjaga lingkungan. "Musim pancaroba ini merupakan musim berkembangbiaknya nyamuk. Makanya, masyarakat harus betul-betul menjaga lingkungan," pungkasnya.